Pengertian dan Pembagian (Pembabakan) Zaman Pra Aksara
Berikut ini adalah pembahasan tentang zaman praaksara yang meliputi pengertian zaman pra aksara, pembabakan zaman pra aksara, pembagian zaman pra aksara, pembabakan waktu zaman praaksara, pengertian masa pra aksara, peninggalan zaman praaksara, aktivitas pertanian pada masa praaksara, corak kehidupan masyarakat praaksara, bahasa dalam komunikasi pada masa praaksara, peninggalan masa praaksara, kehidupan pada masa praaksara, berakhirnya zaman praaksara, pengertian zaman prasejarah, ciri ciri manusia pra aksara, bahasa komunikasi pada masa praaksara.
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah (nomaden), dan bergantung pada alam.
Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu, mengumpulkan buahbuahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan. Cara hidup seperti ini dinamakan food gathering.
Jenis peralatan yang digunakan pada zaman batu tua terbuat dari batu yang masih kasar, seperti kapak genggam (chopper), kapak penetak (chopping tool), peralatan dari tulang dan tanduk binatang, serta alat serpih (flake) yang digunakan untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.
b. Zaman Batu Pertengahan (Mesolithikum)
Zaman batu pertengahan diperkirakan berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam. Pada zaman ini, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman batu tua, yaitu berburu, mengumpulkan makanan, dan menangkap ikan. Mereka juga sudah mulai hidup menetap di gua, tepi sungai, atau tepi pantai.
Baca selengkapnya: Peninggalan Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum
c. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Pada zaman batu muda, kehidupan manusia purba sudah berangsur-angsur hidup menetap tidak lagi berpindah-pindah. Manusia pada zaman ini sudah mulai mengenal cara bercocok tanam meskipun masih sangat sederhana, selain kegiatan berburu yang masih tetap dilakukan. Manusia purba pada masa neolithikum sudah bisa menghasilkan bahan makanan sendiri atau biasa disebut food producing.
Baca selengkapnya: Peninggalan Hasil Kebudayaan Zaman Neolitikum serta Ciri-ciri Zaman Neolitikum
a. Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu, hasil temuannya berupa nekara, perhiasan, kapak, bejana, arca, dan senjata. Nekara banyak ditemukan di Bali dan Temanggung. Bejana perunggu hanya ditemukan di Sampang (Madura) dan Sumatra (Kerinci).
Kapak, Arca, dan senjata banyak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Teknik pembuatan benda perunggu ada dua macam, yaitu teknik setangkup (bivalve) dan cetakan lilin (a cire perdue).
b. Zaman Besi
Pada zaman ini, manusia telah berhasil membuat benda-benda dari besi yang membutuhkan teknik tertentu. Teknik yang dimaksud salah satunya adalah acire perdue, yaitu teknik peleburan dengan cara membuat model terlebih dahulu dari bahan sejenis lilin sebelum dituangi cairan logam.
Perkakas yang dibuat dari besi tidak banyak ditemukan di Indonesia. Benda-benda dari besi umumnya ditemukan sebagai benda bekal kubur, antara lain mata kapak, pisau, sabit, ujung tombak, dan gelang, seperti yang ditemukan di Wonogiri dan Besuki.
Pengertian Zaman Pra Aksara
Zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Praaksara berasal dari dua kata, yaitu pra yang artinya sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Praaksara disebut juga nirleka, nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan.
Pembabakan Zaman Pra Aksara
Pembabakan zaman pra-aksara ini berdasarkan pada benda-benda peninggalan yang dihasilkan oleh manusia. Pembabakan zaman pra-aksara menurut penemuan benda-benda peninggalan adalah sebagai berikut.1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu.Zaman batu dibagi menjadi tiga zaman, yaitu sebagai berikut.
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah (nomaden), dan bergantung pada alam.
Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu, mengumpulkan buahbuahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan. Cara hidup seperti ini dinamakan food gathering.
Jenis peralatan yang digunakan pada zaman batu tua terbuat dari batu yang masih kasar, seperti kapak genggam (chopper), kapak penetak (chopping tool), peralatan dari tulang dan tanduk binatang, serta alat serpih (flake) yang digunakan untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.
b. Zaman Batu Pertengahan (Mesolithikum)
Zaman batu pertengahan diperkirakan berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam. Pada zaman ini, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman batu tua, yaitu berburu, mengumpulkan makanan, dan menangkap ikan. Mereka juga sudah mulai hidup menetap di gua, tepi sungai, atau tepi pantai.
Baca selengkapnya: Peninggalan Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum
c. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Pada zaman batu muda, kehidupan manusia purba sudah berangsur-angsur hidup menetap tidak lagi berpindah-pindah. Manusia pada zaman ini sudah mulai mengenal cara bercocok tanam meskipun masih sangat sederhana, selain kegiatan berburu yang masih tetap dilakukan. Manusia purba pada masa neolithikum sudah bisa menghasilkan bahan makanan sendiri atau biasa disebut food producing.
Baca selengkapnya: Peninggalan Hasil Kebudayaan Zaman Neolitikum serta Ciri-ciri Zaman Neolitikum
2. Zaman Logam
Indonesia mengalami dua zaman logam, yaitu zaman perunggu dan zaman besi.a. Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu, hasil temuannya berupa nekara, perhiasan, kapak, bejana, arca, dan senjata. Nekara banyak ditemukan di Bali dan Temanggung. Bejana perunggu hanya ditemukan di Sampang (Madura) dan Sumatra (Kerinci).
Kapak, Arca, dan senjata banyak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Teknik pembuatan benda perunggu ada dua macam, yaitu teknik setangkup (bivalve) dan cetakan lilin (a cire perdue).
b. Zaman Besi
Pada zaman ini, manusia telah berhasil membuat benda-benda dari besi yang membutuhkan teknik tertentu. Teknik yang dimaksud salah satunya adalah acire perdue, yaitu teknik peleburan dengan cara membuat model terlebih dahulu dari bahan sejenis lilin sebelum dituangi cairan logam.
Perkakas yang dibuat dari besi tidak banyak ditemukan di Indonesia. Benda-benda dari besi umumnya ditemukan sebagai benda bekal kubur, antara lain mata kapak, pisau, sabit, ujung tombak, dan gelang, seperti yang ditemukan di Wonogiri dan Besuki.
Baca juga: Pengertian Zaman Nirleka
0 Response to "Pengertian dan Pembagian (Pembabakan) Zaman Pra Aksara"
Post a Comment